Berkomunikasi Dengan Remaja
Sumber: www.flexmedia.co.id

Pelayanan Anak / 12 January 2015

Kalangan Sendiri

Berkomunikasi Dengan Remaja

Hevi Teri Official Writer
3843

Masalah komunikasi bukan hanya masalah orang tua terhadap remajanya tapi juga masalah remaja terhadap orang tuanya. Dan orang tua sangat besar peranannya untuk bisa menjalin komunikasi dengan remajanya

Memelihara Komunikasi dengan remaja ialah sebagai berikut:

  1. HINDARI TUNTUTAN! Kebutuhan remaja akan orangtua jauh berkurang dibanding masa kanak-kanak; jadi, jangan menuntut tanggapan yang sama. Tuntutan menimbulkan KEENGGANAN dan RASA BERSALAH-yang akan memperburuk relasi.
  2. Menutup keran komunikasi dengan teman hanyalah akan menutup keran komunikasi dengan ORANGTUA. Sasaran orangtua bukanlah menutup komunikasi dengan teman melainkan MENJAGA komunikasi dengan orangtua agar tetap terjalin.
  3. Ketakutan utama remaja berkomunikasi dengan orangtua adalah takut DIHAKIMI atau DISALAHKAN. Jadi, perhatikanlah reaksi kita terhadap remaja agar tidak berlebihan. Bedakan masalah POKOK dan masalah SAMPINGAN.
  4. Ketakutan berikut adalah takut DISALAHPAHAMI, yang berbuntut pada pelarangan. Disalahpahami kerap muncul dari keterbatasan pengetahuan orangtua akan dunia remaja.
  5. Ketidaksukaan remaja berkomunikasi dengan orangtua adalah "tidak dianggap serius atau disepelekan." Apa yang PENTING bagi remaja malah disederhanakan atau dibuat bahan lelucon.
  6. Ketidaksukaan remaja dalam berkomunikasi dengan orangtua adalah "dibocorkan keluar." Apa yang dianggap sangat PRIBADI malah disebarkan keluar tanpa rasa bersalah sedikit pun.
  7. Faktor KESAMAAN merupakan faktor penting dalam berkomunikasi. Jadi, makin banyak kesamaan antara remaja dan orangtua, makin akrab komunikasi. Bangunlah kesamaan dan hormatilah perbedaan!

Pembicaraan yang Membangun:
Efesus 4:25 :
Buanglah dusta dan berkatalah benar! Remaja menghargai orangtua yang bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi. Remaja bereaksi keras terhadap KEMUNAFIKAN! Efesus 4:26 :

  • Apabila marah, jangan berbuat dosa! Ada waktunya marah, ada waktunya tidak marah. Sewaktu marah, jangan menyakiti hati anak dengan cara MENOLAK atau MENGHINANYA!
  • Setelah marah, berdamailah kembali. Jangan menunggu anak berinisiatif.
Efesus 4:29 :
  • Jangan ada perkataan kotor, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun.
  • Terpenting adalah membuat anak mau menjadi dirinya yang TERBAIK; jadi, sorotilah apa yang baik pada dirinya.
Efesus 4:32 :
  • Hendaklah kamu ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni.
  • Bercermin dan bertanyalah: Apakah sikap kita ramah, penuh kasih mesra, dan pengampun?.

Firman Tuhan:
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa." (Efesus 4:26)


Nara Sumber : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Sumber : TELAGA.org
Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami