Masalah komunikasi bukan hanya
masalah orang tua terhadap remajanya tapi juga masalah remaja terhadap
orang tuanya. Dan orang tua sangat besar peranannya untuk bisa menjalin
komunikasi dengan remajanya
Memelihara Komunikasi dengan remaja ialah sebagai berikut:
- HINDARI TUNTUTAN! Kebutuhan remaja akan orangtua
jauh berkurang dibanding masa kanak-kanak; jadi, jangan menuntut
tanggapan yang sama. Tuntutan menimbulkan KEENGGANAN dan RASA
BERSALAH-yang akan memperburuk relasi.
- Menutup keran komunikasi dengan teman hanyalah akan menutup keran
komunikasi dengan ORANGTUA. Sasaran orangtua bukanlah menutup komunikasi
dengan teman melainkan MENJAGA komunikasi dengan orangtua agar tetap
terjalin.
- Ketakutan utama remaja berkomunikasi dengan orangtua adalah takut
DIHAKIMI atau DISALAHKAN. Jadi, perhatikanlah reaksi kita terhadap
remaja agar tidak berlebihan. Bedakan masalah POKOK dan masalah
SAMPINGAN.
- Ketakutan berikut adalah takut DISALAHPAHAMI, yang berbuntut pada
pelarangan. Disalahpahami kerap muncul dari keterbatasan pengetahuan
orangtua akan dunia remaja.
- Ketidaksukaan remaja berkomunikasi dengan orangtua adalah "tidak
dianggap serius atau disepelekan." Apa yang PENTING bagi remaja malah
disederhanakan atau dibuat bahan lelucon.
- Ketidaksukaan remaja dalam berkomunikasi dengan orangtua adalah
"dibocorkan keluar." Apa yang dianggap sangat PRIBADI malah disebarkan
keluar tanpa rasa bersalah sedikit pun.
- Faktor KESAMAAN merupakan faktor penting dalam berkomunikasi. Jadi,
makin banyak kesamaan antara remaja dan orangtua, makin akrab
komunikasi. Bangunlah kesamaan dan hormatilah perbedaan!
Pembicaraan yang Membangun:
Efesus 4:25 :
Buanglah dusta dan berkatalah benar! Remaja menghargai orangtua yang
bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi. Remaja bereaksi keras terhadap
KEMUNAFIKAN!
Efesus 4:26 :
- Apabila marah, jangan berbuat dosa! Ada waktunya marah, ada
waktunya tidak marah. Sewaktu marah, jangan menyakiti hati anak dengan
cara MENOLAK atau MENGHINANYA!
- Setelah marah, berdamailah kembali. Jangan menunggu anak berinisiatif.
Efesus 4:29 :
- Jangan ada perkataan kotor, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun.
- Terpenting adalah membuat anak mau menjadi dirinya yang TERBAIK; jadi, sorotilah apa yang baik pada dirinya.
Efesus 4:32 :
- Hendaklah kamu ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni.
- Bercermin dan bertanyalah: Apakah sikap kita ramah, penuh kasih mesra, dan pengampun?.
Firman Tuhan:
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa." (Efesus 4:26)
Nara Sumber : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Sumber : TELAGA.org